Match Fixing Yang Tak henti Membuat Pusing
(cnnindonesia.com/ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Jakarta-
Kasus pengaturan skor yang terjadi di liga 1 dan liga 2 kembali muncul kepermukaan.
Berita tentang pengaturan skor terus berhembus semenjak tiga tahun lalu seeakan
tidak ada habisnya. Ketua PSSI sudah berganti, dari seorang TNI hingga kini seoraang
Polisi tak ada satupun yang bisa menyelesaikan kasus ini.
Kabar
mengejutkan datang dari seorang wasit liga 1 berinisial Y yang tidak ingin
disebutkan identitasnya. Ia mengaku bahwa ada beberapa pertandingan di liga 1
maupun liga 2 pada musim ini yang diatur. Y berkata sejak adanya satgas antimafia
bola para pelaku pengaturan skor tidak benar-benar hilang dari dunia sepakbola Indonesia.
Mereka hanya tidur sejenak hingga suasana dirasa kondusif lalu kembali
melancarkan aksinya.
Sudah
lebih dari lima tahun Y bertugas sebagai wasit liga teratas Indonesia. Namun baru
di tahun ini Y mau untuk ikut bermain di “kubangan” ini karena alasan ekonomi
yang tidak bisa ia tolak untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Lima hingga
delapan juta yang bisa ia langsung kantongi. Y sadar betul bahwa tindakannya adalah
termasuk hal kriminal dan dapat dilaporkan kepada pihak yang berwajib.
Dalam
satu pertandingan biasanya ada 5-10 orang yang “dipegang” atau yang ikut
terlibat, itu termasuk pemain dan pelatih. Sebelum pertandingan berlangsung
sekita H-3 kami dikumpulkan untuk berkorrdinasi dan mencari kesepakatan kapan
dan akan melakukan apa dipertandingan tersebut. Akan ada orang “kami” yang akan
duduk dibangku penonton untuk memberikan kode tertentu.
Y
beranggapan bahwa kasus pengaturan skor tidak akan sepenuhnya hilang di
Indonesia jika PSSI tidak bersungguh-sungguh untuk menyelesaikan kasus tersebut?
Y menilai PSSI beserta jajarannya belum berniat
untuk benar-benar menyelesaikan kasus ini. "Jika ingin menyelesaikan kasus ini harus ada niatan dari hati yang kuat dan koordinasi antar sektor yang kuat agar hal ini terulang kembali " tutupnya.
Komentar
Posting Komentar