LAGI - LAGI
LAGI
- LAGI
Timnas sepakbola
Indonesia kembali kalah dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan
Malaysia. Laga yang dilangsungkan di Stadion Nasional Bukit Jalil ini
berkesudahan dengan skor 2 gol tanpa balas untuk kemenangan Malaysia. Indonesia
sebenarnya sudah kalah sebelum bertanding karena beberapa faktor nonteknis
Tidak ada pelatih kepala
Simon Mcmenemy baru saja
dipecat atas hasil buruk yang diderita Timnas Indonesia, tetapi Simon masih
dipercaya untuk mendampingi 1 laga Timnas di laga ini. Namun Simon menolak
memimpin latihan Timnas, sebelumnya ia bahkan dikabarkan enggan berangkat ke
Malaysia untuk mendampingi anak didiknya. ia akhirnya ia tetap datang tetapi hanya
berada di tribun penonton. Menurut penulis perilaku Simon tidak professional
sebab ia masih resmi menjadi pelatih kepala Timnas, hal ini dapat mengacaukan
pikiran dan pskikis para pemain karena tidak adanya kepastian siapa yang
mendampingi dilapangan nanti. Shin Tae Yon dan Luis Milla menjadi kandidat kuat
pengganti Simon.
Hasil buruk
empat kali kalah dalam
empat laga kualifikasi merupakan hasil yang buruk. Indonesia menjadi
satu-satunya negara dari Asean yang belum memiliki satu poin pun. Hal ini
mungkin masih menghantui pikiran para pemain
Indonesia sendiri di
pertandingan kali ini tidak bermain buruk, tetapi Indonesia cukup sering menyulitkan pertahanan Malaysia,
penyelesaian akhir yang membuat Indonesia tidak mampu membuat sebiji gol pun. Greg
tidak mampu memanfaatkan peluang yang ada penggantinya malah bermain lebih
buruk lagi, Osas Saha mungkin masih gugup di laga ini, terlihat dari beberapa
momen ia seperti kebingungan, saat umpan silang dikirimkan ia malah berlari kearah
tiang jauh bukan menjemput bola, ada momen ia menunggu bola yang datang
sehingga bisa di intercept.
Pertandingan sebenarnya
sudah selesai untuk Indonesia saat gol kedua tercipta, disaat Indonesia sudah
mulai menguasai permainan dan harus mencari gol penyama Indonesia malah
kecolongan lewat gol blunder kedua dari kapten
Yanto Basna. Ini membuat mental pemain menjadi drop, Febri haryadi bermain egois, beberapa
peluang yang harusnya diumpan ke temannya tak dilalukan, ia terlalu sering
membawa bola dan mengeksekusi langsung.
Sebenarnya permainan Malaysia
cukup simple , ia hanya memanfaatkan kesalahan- kesalahan yang dibuat oleh
pemain Indonesia sendiri, Safawi Rashid menjadi bintang dilaga ini dengan 2
golnya, selain 2 golnya Safawi juga bermain luar biasa, mampu mengacak-acak
pertahanan Indonesia.
Indonesia punya peluang emas
lewat sepakan penalti, namun tendangan Osas Saha terlalu lemah dan mampu dibaca
kipper Malaysia.ini bukan murni kesalahan Osas, Osas sebenarnya boleh menolak
untuk tidak mengeksekusi tendangan itu. ia baru saja masuk sebagai pemain
pengganti dan belum terlalu nyetel dalam permainan, terlebih sebelumnya terjadi
gol yang membuat mental Indonesia down. Secara psikis Osas belum siap untuk
menendang penalti, terlihat dari tendangannya yang lemah sehingga mudah dibaca
oleh kiper lawan.
Menurut penulis Indonesia
pulang dengan kepala tegak, karena walau kalah Indonesia mampu menyulitkan
pertahanan Malaysia , terlebih banyak faktor internal atau eksternal yang
mengganggu setidaknya Indonesia tidak dibantai. Karena menurut penulis Indonesia
sangat layak untuk dibantai jika permainannya seperti itu.
Komentar
Posting Komentar